Jumat, 10 Desember 2010

Gaji tak Naik Sesuai UMP Aceh : Ratusan Buruh PT Socfindo Mogok Kerja

* Centeng Nyaris Bacok Buruh
Wed, Dec 8th 2010, 10:38


Polisi Polres Aceh Singkil, Senin (6/12) mengamankan Aris Sugiarto Centeng PT Socfindo karena melakukan penyerangan dengan senjata tajam kepada Subandri buruh perusahan perkebunan kelapa sawit tersebut yang sedang melakukan mogok kerja. SERAMBI/DEDE ROSADI



SINGKIL - Ratusan buruh PT Socfindo di Lae Butar, Aceh Singkil, Senin (6/12) mogok kerja. Mereka berkumpul tanpa kerja di pintu masuk perkebunan kelapa sawit, Desa Tunas Harapan, Gunung Meriah. Sementara buruh lainnya dengan menggunakan sepeda motor, melakukan sweeping kawan-kawan seprofesinya yang tak mau bergabung dalam aksi mereka.

Mogok kerja para buruh kebun dan pabrik kelapa sawit itu dipicu karena PT Socfindo tidak menaikkan gaji mereka sesuai upah minimum provinsi (UMP) Aceh tahun 2009 yang diberlakukan per 1 Januari 2010, yakni Rp 1,3 juta per bulan.

Mogok kerja yang pada awalnya berlangsung damai itu tiba-tiba berubah mencekam, ketika Aris Sugiarto yang diketahui sebagai Centeng Afdeling III, Kebun Socfindo, berusaha menyerang Subandri, buruh pada perusahan perkebunan tersebut. Penyerangan Subandri dilakukan Aris dengan golok terhunus di tangannya.

Untungnya, Subandri tak sampai terluka, karena aparat keamanan cepat bertinda dengan mengeluarkan tembakan peringatan ke udara. Aris Sugiarto akhirnya diamankan polisi.

Aris bukan saja berperawakan kekar, tapi juga terbilang nekat. Buktinya serangan itu dia lakukan saat berada di tengah-tengah ratusan massa yang melancarkan unjuk rasa. Uniknya lagi, sebelum mencari sasaran, ia sempat menempelkan kedua telapak tangannya di meja sebuah warung, seolah dia sedang minta izin kepada aparat kepolisian yang sedang minum di warung tersebut.

Setelah itu matanya mencari-cari seseorang, lalu berhenti pada sosok pria paruh baya, Subandri yang tak lain adalah buruh di Afdeling III Socfindo. Tanpa ba-bi-bu, Aris Sugiarto mencabut golok dari sarungnya, lalu menyerang Subandri yang saat itu sedang duduk di tengah kerumunan massa.

Melihat tindakan nekat Aris Sugiarto, buruh yang tadinya sedang asyik berrcerita satu sama lain, spontan berhamburan. Beberpa di antaranya malah berusaha menghalau serangan dadakan yang dilancarkan si centeng kebun, Aris. Beruntung, puluhan anggota Polres Aceh Singkil yang sedari tadi berjaga-jaga mengawal demo itu dengan sigap menggagalkan serangan Aris.

Perbedaan sikap
Chairul, salah seorang saksi mata menyebutkan, kejadian itu dipicu perbedaan sikap antara korban dan pelaku terkait mogok kerja tersebut. Disebutkan, Aris Sugiarto merupakan orang perusahan yang tidak setuju ada mogok kerja di PT Socfindo. Ia juga tidak terima sikap Subandri yang mengajak buruh lainya mogok kerja untuk mendesak kenaikan gaji bulanan.

Versi lain menyebutkan, kejadian itu dipicu aksi saling ledek antara buruh dan centeng kebun yang kabarnya masih bertetangga itu. Si centeng marah, karena disebut mata-mata perusahan.

Pemicu mogok
Setelah ditelusuri lebih jauh, ternyata mogok kerja para buruh itu dipicu oleh sikap perusahan tersebut yang tidak mau menaikkan gaji buruhnya sesuai UMP Aceh, yakni Rp 1,3 juta per bulan.

Para pengunjuk rasa jengkel, mengapa gaji tak jua dinaikkan, padahal pada aksi unjuk rasa dan mogok kerja sebelumnya, perusahan berjanji akan memenuhi tuntutan buruh egrek dan dodos tersebut. Kala itu, H Syafriadi Manik alias Oyon, Wakil Ketua DPRK Aceh Singkil, muspida, dan petinggi PT Socfindo di hadapan buruh dan mahasiswa menyatakan akan memenuhi tuntutan buruh dengan menaikkan gaji mulai Desember 2010 serta membayar kekurangan gaji buruh sejak diberlakukannya UMP Aceh per 1 Januari 2010. “Namun, jangankan membayar kekurangan, gaji saja tidak dinaikkan. Tetap dibayarkan Rp 1.005.000 per bulan, makanya kami mogok kerja,” kata seorang buruh.(c39)

Sumber : Serambinews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar