Senin, 11 April 2011

Perselisihan Warga dengan PT PLB Diselesaikan Secara Adat

Wed, Mar 2nd 2011, 08:21

SINGKIL - Warga Kampung Baru, Kecamatan Singkil Utara, Aceh Singkil, sepakat menyelesaikan perselihan dengan PT Perkebunan Lembah Bakti (PLB) secara adat. Perdamaian dituangkan dalam berita acara yang ditandatangani kedua belah pihak, di Mapolsek Singkil Utara, Senin (28/2) petang, disaksikan unsur Muspika setempat.

Isi perdamaian tersebut, kedua belah pihak yang berselisih sepakat saling memaafkan. Kemudian perusahan memberikan uang Rp 2,1 juta sebagai penembus perselisihan kampung dan memberikan sumbangan untuk pembangunan masjid setempat. Selanjutnya, bila masyarakat melakukan lagi pencurian kelapa sawit perusahaan, akan diperoses melalui jalur hukum.

Proses perdamaian yang ditengahi Camat Singkil Utara, Deni Oskandar, Kapolsek Ipda Muhammad Ismail, sempat berjalan alot dalam tawar menawar nilai pengganti adat, serta kasus pemukulan yang tak masuk dalam perdamaian. Namun, setelah dilakukan pendekatan dari hati ke hati dengan memindahkan ruang pertemuan Mapolsek ke ruang Kapolsek, dicapailah kesepakatan damai.

Sebagaimana diketahui puluhan warga Kampung Baru, Minggu (27/2) mendatangi PT PLB. Hal itu dipicu ulah oknum centeng perusahan yang dituding menelanjangi tiga bocah warga setempat, sehari sebelumnya yang tertangkap mengambil buah sawit. Hingga berbuntut aksi balasan berupa pemukulan terhadap oknum centeng oleh masyarakat.

Sementara itu, Humas PT PLB Dede Syahputra, secara terpisah membantah terjadi penelanjangan yang dilakukan oknum centeng terhadap bocah yang mencuri sawit. Menurut Dede, kejadian sebenarnya, dari enam anak-anak yang kedapatan mengambil sawit dalam melakukan aksinya sebagian sudah tidak mengenakan pakian. “Jadi tidak ada aksi penelanjangan yang kesannya sangat tidak baik. Yang ada hanya menyuruh buka baju saja. Namun intinya kita sepakat menyelesaikan masalah ini dengan berdamai,” katanya.

Di bagian lain, Dede juga mengeluhkan tingginya pencurian sawit yang dilakukan oknum tertentu. Ia menguraikan pencurian hingga berujung pada perbuatan tercela serta aksi balasan pemukulan, merupakan akumulasi kekesalan para penjaga perkebunan lantaran aksi pencurian tidak juga berhenti kendati sudah berkali-kali diperingatkan.(c39)

Sumber : Serambinews.com

1 komentar:

  1. Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.

    Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.

    Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.

    Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.

    Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut

    BalasHapus